bharada

Pohon Pakoba – Taksonomi, Morfologi, Sebaran, Manfaat & Budidaya

Pohon Pakoba – Taksonomi, Morfologi, Sebaran, Manfaat & Budidaya
Pohon Pakoba – Taksonomi, Morfologi, Sebaran, Manfaat & Budidaya

Selain Kayu Hitam Minahasa, salah satu tumbuhan endemik Sulawesi Utara adalah Pohon Pakoba.





Meski jarang terdengar dan dikenali penduduk , namun flora asli Indonesia ini ternyata memiliki banyak faedah.






Taksonomi





Secara ilmiah tanaman pakoba diklasifikasikan sebagai berikut:





KingdomPlantae
FilumTracheophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoMyrtales
FamiliMyrtaceae
GenusSyzygium
SpesiesSyzygium luzonense (Merr.) Merr & Syzygium sp




Morfologi





Morfologi ialah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari perihal karakteristik tumbuhan. Tumbuhan pakoba dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:





pohon pakoba




1. Akar dan Batang





Kulit batang pakoba berwarna cokelat dengan bercak-bercak putih. Kayu pakoba masuk dalam golongan kayu berpengaruh, sehingga cukup baik untuk dijadikan bahan konstruksi, seperti materi baku pengerjaan perahu, kusen rumah dan sebagainya.





Bentuk akar pakoba berjenis tunjang atau banir yang sungguh kokoh untuk menopang batangnya yang berukuran besar dan tinggi. Batang pohon pakoba biasanya berukuran diameter 30 sampai 40 cm dengan tinggi antara 15 sampai 20 meter.





2. Daun





Seperti pohon-pohon pada umumnya, daun pakoba berwarna hijau. Bentuknya daunya tunggal atau saling berhadapan serta terdapat daun penumpu (stipula) pada daun muda. Sedangkan pada ujung serta pangkal daun bentuknya meruncing.





Pohon pakoba mempunyai tepi daun rata dan permukaan daun licin dengan urat daun terlihat jelas. Pada daunnya terdapat bintik-bintik kelenjar halus pada bagian bawah serta tidak berbulu.





3. Buah Pakoba





Beberapa jenis buah pohon orisinil Sulawesi Utara ini dapat dikonsumsi manusia. Warna buah pohon pakoba yang masih muda berwarna hijau, kemudian akan bermetamorfosis agak kekuningan ketika telah matang dengan warna daging buah berwarna hijau muda.





Diameter buah pakoba sekitar 1 hingga 4 cm dengan permukaan kulit licin. Bentuknya buahnya seperti telur atau berupa oval.





Buah pakoba tumbuh secara bergerombol. Dalam satu gerombol biasanya terdiri dari 40 buah. Buahnya mengandung getah bening yang lengket sehingga kita mesti berhati-hati saat mengupasnya.





Habitat dan Sebaran





Meski ialah pohon endemik Sulawesi Utara, sebaran pohon pakoba cukup luas mencakup kawasan Asia Tenggara serta kawasan Indonesia lainnya. Pakoba dijadikan maskot Pemerintah Tomohon alasannya adalah menjadi komoditas unggal daerah tersebut.





Habitat hidupnya yakni tempat iklim tropis sampai subtropis hangat yang bertanah subur.





Khasiat dan Manfaat





Berikut ialah khasiat atau faedah yang diperoleh dari tumbuhan pakoba, antara lain:





1. Kayu Pakoba





Kayu pohon pakoba tergolong jenis kelas kayu kuat, sehingga sering dipakai untuk materi bahtera maupun materi konstruksi.





tumpukan batang kayu




  • Kayu Perahu – Selain kuat, pakoba juga menciptakan kayu yang sungguh kekal sehingga cocok menjadi bahan baku pembuatan perahu. Kayunya memiliki daya tahan tinggi kepada kadar garam air bahari yang bersifat menghancurkan. Umumnya kayu pakoba kualitasnya akan tetap elok dan kekal sampai lebih dari 10 tahun. Penggunaan sebagai kayu perahu adalah sebagai penyeimbang bahtera, dayung, pintu, jendela, dinding dan lantai / geladak.
  • Kayu Konstruksi – Kekuatan kayu pohon orisinil Indonesia ini dibuktikan dengan daya tahannya terhadap serangan hama bubut kayu dan rayap, sehingga mampu dipakai sebagai tiang utama rumah. Selain itu, perlengkapan rumah tangga lain yang bisa memanfaatkan kayu ini antara lain cangkul, kapak, telenan, sutil, garpu dan sendok.




Mengutip Dumanaw (2001), nilai berat kering udara kayu pakoba adalah 0,6-0,75 sehingga digolongkan dalam kelas kayu agak berat. Sedangkan berdasarkan Den Berger (1923), kayu pohon pakoba masuk kriteria kayu kelas III, yakni kayu kelas berpengaruh antara 0,4 hingga 0,6.





2. Kandungan Vitamin C





Buah pakoba yang aman dimakan memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Buah ini pun juga bisa dimasak menjadi panganan lain, mirip dodol, manisan, rusak dan sirup.





Bagi yang belum tahu apa faedah vitamin C, berikut yaitu keuntungannya secara singkat:





  • mengembangkan daya tahan tubuh
  • selaku antioksidan
  • membantu regerasi sel sehingga mempertahankan kulit semoga tetap sehat
  • mencegah anemia defisiensi besi
  • menjaga kesehatan rambut




3. Kandungan Senyawa





Selain buahnya yang mengandung vitamin C, ada observasi mengungkapkan bahwa pada kulit kayu, daun dan buah pakoba terdapat senyawa bioaktif yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh insan. Contoh kandungan senyawa tersebut ialah tanin, steroid, flavonoid, saponin dan senyawa berguna lainnya.





Flavonoid mempuyai manfaat untuk menolong menurunkan kadar gula darah, membantu pencegahan dan mengobati alergi, memperbaiki sel rusak akhir parparan radikal bebas, serta sebagai senyawa metabolit sekunder yang berfungsi selaku anti oksidan.





Antioksidan ialah salah satu komponen penting kesehatan manusia agar terhindar dari penyakit berbahaya, salah satunya ialah untuk menangkal kanker dan diabetes.





Berdasarkan analisis struktur kimia, dalam buah pakoba juga mengandung asam palmitat, asam oleat, dan asam linoleat yang berperan penting untuk memajukan kekebalan badan serta mempertahankan imunitas badan.





4. Meningkatkan Imunitas





Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado sudah melakukan penelitian dan melaporkan jikalau pohon pakoba bisa membantu memajukan imunitas badan dalam menghadapi Covid-19.





Untuk mengonsumsinya, kita bisa mengolah daun pakoba menjadi teh. Caranya sederhana, adalah ambil beberapa lembar daun pakoba kemudian basuh bersih dengan air mengalir.





Selanjutnya keringkan daun tersebut memakai panggangan, lalu seduh dengan air panas dalam gelas dan minum selagi hangat.





5. Obat Herbal





Kandungan senyawa memiliki kegunaan dari bagian-bab pohon pakoba sangat memiliki kegunaan dan mampu dipakai sebagai bahan obat herbal. Beberapa ramuan jamu tradisional Minahasa memakai pohon pakoba sebagai bahan bakunya. Contohnya adalah kulit kayu pakoba yang mampu dikadikan obat untuk ibu pasca melahirkan.





Budidaya Pohon Pakoba





Mengingat akan khasiat dan manfaatnya, peluangbudidaya pakoba dapat menjadi potensi bagi para pegiat perkebunan. Selain itu, menanam pakoba juga menolong menyelamatkan populasinya yang kian berkurang di habitat alaminya.





Agar berhasil membudidayakan pakoba secara optimal, berikut adalah langkah-langkah yang mampu diterapkan.





Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa teknik pembibitan efektif untuk pohon pakoba yakni teknik generatif atau lewat perbanyakan biji. Sedangkan media semai yang optimal memakai adonan tanah dan sabut kelapa.





Biji pakoba yang telah tua dapat kita rendam dalam air selama 1 minggu. Kemudian gunakan media sapih berupa campuran tanah dan pasir.





Selain itu, perbanyakan bibit pakoba juga mampu dilakukan melalui teknik stek bagian pucuk dan pangkal.





Dalam perawatannya, bibit pohon pakoba membutuhkan perlakuan khusus. Daunnya harus bersungguh-sungguh dipangkas serta akar pakoba dikemas dengan kapas berair. Tujuan dari perlakuan tersebut yaitu untuk menghemat evaporasi atau penguapan sehingga bibit mampu bertahan hingga proses persemaian.





Masa semai yang bagus mampu dikerjakan pada bulan September sampai Oktober atau awal trend penghujan dengan cita-cita keperluan air flora mampu tercukupi secara alami. Pohon pakoba akan mengalami demam isu berbunga pada bulan Juli hingga Agustus.





Pembudidaya pakoba mesti mempertahankan tumbuhan dari serangan hama. Hama pohon pakoba lazimnya yaitu ulat pohon yang menyerang daun. Biasanya hama ini meningkat dikala curah hujan tinggi.





Daun pakoba muda merupakan kuliner favorit bagi ulat daun, sehingga populasi hama tersebut condong mengalami peningkatan.





Pohon pakoba yang terserang hama ulat akan berlubang daunnya. Jika tidak segera dikerjakan, maka tanaman pakoba akan mati. Oleh sebab itu, kita mampu melakukan pengendalian hama secara kimiawi dan terintegrasi.


Advertisement

Iklan Sidebar